Rabu, 01 Mei 2013

Ketika Ajaran Agama Dipinggirkan



Pergerakan terorisme akhir-akhir ini menjadi topik utama menghiasi media cetak dan eletronik serta menjadi perhatian seluruh komponen anak bangsa. Terorisme bukan hanya musuh bangsa Indonesia tetapi sudah menjadi musuh seluruh bangsa di dunia ini. Terorisme sekarang ini telah memiliki jaringan internasional yang terorganisir dengan melakukan perencanaan yang telah tersusun rapih dalam melakukan teror, sehingga perlu kewaspadaan dalam menyikapinya karena setiap kemunculannya memberikan dampak yang sangat besar terutama keselamatan nyawa manusia.
            Pergerakan terorisme menjadi masalah krusial yang mesti disikapi secara bijak karena menjadi ancaman serius yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Cara efektif yang harus dilakukan adalah melakukan deteksi dini untuk mempersempit pergerakan terorisme terjadi di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Depok dan Solo, Makassar dan Poso.
            Dengan kemajemukan masyarakat di tanah air yang bermacam suku, agama dan ras dapat saja dibelokkan untuk menumbuhkan isu perpecahan. Masyarakat yang hidup dalam alam kemajemukan dengan berbagai kultur dan budaya jika dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan mestinya menjadi penangkal bagi masuknya budaya kekerasan. Saat ini masyarakat telah mengalami penurunan pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai gotong royong dan nilai-nilai kebersamaan. Apabila nilai-nilai kebangsaan tidak kita pupuk dan pelihara maka akan memberi ancaman terhadap kerukunan dan kehidupan berbangsa.
            Makin memprihatinkan lagi, saat ini kita sudah mulai terseret budaya-budaya luar yang menggiring kita kepada suatu pribadi yang konsumtif dan mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dari Pancasila. Kita jangan terjerumus kepada suatu pandangan yang menggiring kita berpikir secara kerdil dan dangkal dalam menyikapi suatu pemahaman global. Nilai-nilai yang dipancarkan Pancasila hendaknya kita amalkan dan camkan dalam setiap tindak perilaku kita.
            Aksi teroris yang belakangan mencuat disebabkan oleh pemahaman akan ajaran agama dan pancasila mulai terkikis sehingga menggiring para pelaku teror untuk membenarkan tindak kekerasan sebagai jalan pintas menuju keabadian. Sungguh sangat memalukan, akibat pengetahuan yang dangkal dalam menginterpretasikan suatu persoalan, nilai-nilai yang diajarkan agama dalam menebar kebajikan diabaikan. Agama manapun tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan dan itu sama saja dengan menghianati agama yang dianutnya.
            Demikian juga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa selalu mengajarkan toleransi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat. Tiada kata lain selain bertobat dan kembali ke jalan yang benar, karena aksi teror bukan jalan baik dalam mengamalkan ajaran agama dan pancasila.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar