Pergerakan terorisme akhir-akhir
ini menjadi topik utama menghiasi media cetak dan eletronik serta menjadi
perhatian seluruh komponen anak bangsa. Terorisme bukan hanya musuh bangsa
Indonesia tetapi sudah menjadi musuh seluruh bangsa di dunia ini. Terorisme
sekarang ini telah memiliki jaringan internasional yang terorganisir dengan
melakukan perencanaan yang telah tersusun rapih dalam melakukan teror, sehingga
perlu kewaspadaan dalam menyikapinya karena setiap kemunculannya memberikan
dampak yang sangat besar terutama keselamatan nyawa manusia.
Pergerakan
terorisme menjadi masalah krusial yang mesti disikapi secara bijak karena
menjadi ancaman serius yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Cara efektif yang harus dilakukan adalah melakukan deteksi dini
untuk mempersempit pergerakan terorisme terjadi di kota-kota besar di
Indonesia, seperti Jakarta, Depok dan Solo, Makassar dan Poso.
Dengan
kemajemukan masyarakat di tanah air yang bermacam suku, agama dan ras dapat
saja dibelokkan untuk menumbuhkan isu perpecahan. Masyarakat yang hidup dalam
alam kemajemukan dengan berbagai kultur dan budaya jika dibekali pengetahuan
dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan mestinya menjadi penangkal bagi
masuknya budaya kekerasan. Saat ini masyarakat telah mengalami penurunan
pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai gotong royong dan
nilai-nilai kebersamaan. Apabila nilai-nilai kebangsaan tidak kita pupuk dan
pelihara maka akan memberi ancaman terhadap kerukunan dan kehidupan berbangsa.
Makin
memprihatinkan lagi, saat ini kita sudah mulai terseret budaya-budaya luar yang
menggiring kita kepada suatu pribadi yang konsumtif dan mengabaikan nilai-nilai
yang terkandung dari Pancasila. Kita jangan terjerumus kepada suatu pandangan
yang menggiring kita berpikir secara kerdil dan dangkal dalam menyikapi suatu
pemahaman global. Nilai-nilai yang dipancarkan Pancasila hendaknya kita amalkan
dan camkan dalam setiap tindak perilaku kita.
Aksi
teroris yang belakangan mencuat disebabkan oleh pemahaman akan ajaran agama dan
pancasila mulai terkikis sehingga menggiring para pelaku teror untuk
membenarkan tindak kekerasan sebagai jalan pintas menuju keabadian. Sungguh
sangat memalukan, akibat pengetahuan yang dangkal dalam menginterpretasikan
suatu persoalan, nilai-nilai yang diajarkan agama dalam menebar kebajikan
diabaikan. Agama manapun tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan dan itu
sama saja dengan menghianati agama yang dianutnya.
Demikian
juga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa selalu mengajarkan toleransi dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat. Tiada kata
lain selain bertobat dan kembali ke jalan yang benar, karena aksi teror bukan
jalan baik dalam mengamalkan ajaran agama dan pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar